Saturday, 11 February 2017

Air Mata Ayah

Mengharu biru
berderai air mata
hingga tak satu patah katapun yang bisa keluar dari bibirnya

Butiran demi butiran air mata berjatuhan
hanya Allah dan dirinya yang tahu bagaimana berkecamuk isi dadanya

Aku tak bisa merasakannya pada saat itu
karena aku masih menjadi anak

Perpindahan tanggung jawab dari seorang ayah atas putrinya beralih kepada lelaki yang telah menjadi suami anaknya...air mata ayah mengalir bak air terjun begitu deras ia
tak mampu dibendung sebagaimana mampunya manusia membendung lautan luas
Inilah perasaan ayah

Ayah...
sedihnya hatimu adalah kebahagiaanmu
menjadi ayah memang tak mudah
Apalagi pada saat melepas putri kesayangan

ayah berbahagialah...
Berbahagialah...

Sang ibupun merasakan kesedihan mendalam
bahkan berfikiran akankah putrinya masih menyayanginya...itu perasaan ibu

Perpisahan antara orang tua dan anak memang menyakitkan...

Begitulah hidup...
Ada pertemuan ada perpisahan
ada kebersamaan ada kesendirian

Ya ya...tentu tak ada yang ingin berpisah dari orang tua
namun, kenyataan hidup itu harus dihadapi

Ya Allah baru pertama kali ini menyaksikan ijab dan qabul pernikahan yang  begitu menggetarkan hati

Wahai ayah...
berhentilah menangis, percayalah bahwa dia masih menjadi putrimu
Dia tidak pergi jauh

Dia hanya melanjutkan hidupnya
sebagaimana dulu ayah juga begitu

Oh ayah...
Ku percaya bahwa ayah begitu menyayanginya...
tetaplah tegar wahai ayah
Tetaplah menjadi ayah yang bersahaja
Ayah yang membanggakan
Ayah kebanggaan kami semua :)

*Kupersembahkan tulisan ini
untuk sosok ayah yang bersahaja
Untuk Ayah Samsunardi Abu Ukhty Rsa

Saturday, 13 August 2016

Bisnis Era Khilafah

*Copas ilmunya ya

jadi ini bukan tulisan saya



*Bisnis di Era Khilafah*

Muslimpreneur,

Paling tidak sejak Januari 2014 ini,  tulisan di kolom ini memberi pesan kuat, khususnya pada pengusaha Muslim tentang betapa nestapanya negeri ini (dan juga dunia) berada dalam cengkraman sistem demokrasi.  Tentu kita masih ingat peringatan Rutherford, Presiden AS di tahun 1876, yang membongkar karakter asli demokrasi itu sebagai ‘from Company, by Company and for Company’.  Sungguh  demokrasi itu democrazy antara penguasa hitam dengan pengusaha hitam! Negeri ini terus terjerembab dalam praktek ganas negara korporasi yang paripurna!

Ini semua pemandangan yang amat kontras dengan sistem Islam, yakni khilafah. Lalu, kita pun bertanya, seperti apa praktek bisnis dalam sistem Islam yang terbentang sepanjang 14 abad lalu itu.

Dua penggalan sejarah berikut rasanya sudah lebih dari cukup menggambarkan betapa luar biasanya negara beserta sistem Islamnya dalam menjaga keberlangsungan dunia bisnis yang memberi maslahat dunia akhirat...

*Khilafah Mengamankan Jalur Perdagangan*

Kisah bermula dari Surat Sultan Ala Al-Din Riayat Syah dari Aceh kepada Khalifah yang dibawa Huseyn Effendi.  Berisi laporan tentang aktivitas militer Portugis yang menimbulkan masalah besar bagi para pedagang Muslim dan jamaah haji dalam perjalanan ke Makkah. Bantuan Utsmani sangat mendesak untuk menyelamatkan kaum Muslim yang terus dibantai Farangi (Portugis) kafir.

Khalifah Sultan Selim II (974-982 H/1566-1574 M), merespon dengan memerintahkan ekspedisi besar militer ke Aceh. September 975 H/1567 M, Laksamana Utsmani di Suez, Kurtoglu Hizir Reis berlayar ke  Aceh. Pasukan ini diperintahkan berada di Aceh selama masih dibutuhkan oleh Sultan.  Pasukan tiba di Aceh tahun 1566-1577 M sebanyak 500 orang, termasuk ahli-ahli senjata api, penembak, dan ahli-ahli teknik. Dengan bantuan ini, Aceh menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1568 M.

Dampak keberhasilan Khilafah Utsmaniyah menghadang Portugis di Lautan Hindia ini sangatlah besar. Di antaranya mampu mempertahankan jalan-jalan menuju haji; kesinambungan pertukaran barang-barang India dengan pedagang Eropa di pasar Aleppo, Kairo, dan Istambul; serta kesinambungan jalur-jalur bisnis antara India dan Indonesia dengan Timur Jauh melalui Teluk Arab dan Laut Merah (www.swaramuslim.com). Masya Allah.

*Kesejahteraan Ahlu Dzimmah Terjaga di Bawah Negara Islam.*

Mereka Berhak Menggarap Berbagai Bisnis.
Cecil Roth menyatakan bahwa perlakuan Khalifah Ottoman pada kaum Yahudi telah menarik perhatian kaum Yahudi dari berbagai negeri Eropa Barat. Wilayah Islam pun menjadi lahan emas. Dokter-dokter Yahudi dari Akademi Salanca dipekerjakan untuk mengurusi Sultan dan para Wazir. Di berbagai tempat, industri pembuatan gelas dan penempaan logam menjadi bidang-bidang yang dimonopoli kaum Yahudi, dengan pengetahuan mereka dalam penguasaan bahasa asing, mereka merupakan kompetitor utama bagi para pedagang Venesia.

Khalifah Sultan Bayazid II menyikapi pengusiran kaum Yahudi yang dilakukan oleh Ferdinand, Raja Katolik Spanyol, dengan menyatakan, “Bagaimana mungkin Ferdinand dapat disebut ‘bijak’, dia telah memiskinkan wilayah kekuasaannya guna memperkaya dirinya.” Sultan kemudian menerima pengungsi Yahudi dengan tangan terbuka. Sama halnya dengan diterimanya kaum Yahudi di Turki setelah Konstantinopel dibebaskan oleh Islam di bawah Muhammad al-Fatih (www.hizbut-tahrir.or.id). Masya Allah.

Muslimpreneur,

Demikianlah, meski hanya dua penggalan sejarah, namun mampu memberi gambaran betapa dahsyatnya peran negara dalam menjamin keberlangsungan dunia bisnis, bukan hanya bagi kaum Muslimin, namun kafir dzimmi yang berlindung di dalamnya. Semua mendapatkan maslahat hakiki, karena negara kuat menjalankan syariah. Pebisnis Muslim pun menjelma bukan hanya menjadi world class company tetapi juga world and after world class company!

Itulah yang akan kembali berulang dalam era khilafah yang akan datang tak lama lagi. Bahkan... kemakmuran dunia lahir batin akan terjadi jauh lebih dahsyat lagi! Sungguh!

Akan ada pada akhir umatku seorang khalifah yang memberikan harta secara berlimpah dan tidak terhitung banyaknya (HR. Muslim)

Penduduk langit dan bumi akan puas dengan pemerintahannya dan semacam tanaman akan ditumbuhkan oleh bumi, sehingga yang hidup akan menginginkan agar yang mati dapat kembali dihidupkan (HR. At Tabrani dan Abu Nu'aym)

Tanah ini akan kembali seperti nampan emas yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan... (HR. Ibn Majah)

Muslimpreneur,

Bunga bangkai bunga berbasi,
elok rupawan bau tak sedap
Demokrasi membuat rakyat dieksploitasi,
kemakmuran tak kunjung hinggap

Bunga mawar bunga melati,
indah berseri di taman hati
Khilafah penawar dahaga sejati,
Kemakmuran berseri di penjuru negeri

Pengusaha Muslim bersatulah songsong khilafah!

Wednesday, 8 June 2016

My Father Is My Hero

                 Jika kemarin kemarin tulisan saya banyak membahas tentang seorang ibu
Maka kali ini saya akan menulis tentang kisah seorang father atau Ayah...

Mungkin selama ini kita lebih mengutamakan ibu tentang segala hal...
Mulai dari kasih sayangnya...
Kepeduliannya...
Perhatiannya...

Bahwa ibu selalu memberi kita lebih daripada ayah terkait hal di atas...

Tapi pernahkah kita menyadari...
Meski ayah tak pernah mengungkapkan dan merealisasikan rasa cinta dan sayangnya pada kita...namun cinta beliau juga begitu besar...

Coba bayangkan jika ayah tak memberi nafkah pada ibu dan kita semua???

Ah...selama ini mungkin saya terlalu bodoh...
Menganggap bahwa cinta ayah pada saya hanya biasa saja...
Tapi rupanya tidak...
Bahkan beliaulah orang yang begitu menyayangi saya...
Dengan segenap daya dan upaya yang bisa ia berikan...

Ayah...
Maaf anak gadismu ini terlalu naif untuk mendapatkan cinta dan kasih sayangmu...
Ayah...
Anakmu ini baru tau...ternyata cintamu padanya begitu besar
Ayah...
Adalah sosok spesial yang pernah hadir dalam hidup saya...

Rasa itu baru disadari ketika diri ini berdampingan denganmu selama beberapa bulan di tahun 2015-2016 ini...
Baru kali ini juga
Diri ini menyadari bahwa kehadiranmu begitu sangat berharga...
Ayah ...
Terimakasih untuk segalanya...
Terimakasih juga untuk pulsa yang melayang setiap minggunya...setidaknya...dengan pulsa yang ayah kirim bisa melancarkan dakwah anakmu ini...

Ayah...
Meski dirimu selalu mengatakn tidak bisa memberi uang untuk biaya hidup anakmu saat ini...Tidak masalah...dan jangan pikirkan itu...
Ayah...
Sekarang anakmu ini sudah besar...
Sudah  bisa cari duit sendiri walaupun belum bisa memberimu
Dari hasil kerja kerasnya...

Tapi itu semua lebih dari cukup ayah
Untuk do'a yang selalu dipanjatkan padaNya...
Agar anakmu ini bisa mewujudkan cita citanya...
Selama menjalani Study magisternya...
Semoga bisa lulus tepat waktu...
Dan semoga bisa menjadi anak kebanggaan dunia wal akhirat
Dan bisa memasangkan mahkota kelak di SyurgaNya...aamiin

Anakmu ini...
Tidaklah mengharapkan harta berlimpah...
Tapi yang diharapkan adalah...
Do'amu padaNya yang sangat anakmu ini harapkan wahai ayah...
Do'amu disepertiga malamnya...bermunajad dan memohon hanya padaNya...

Maafkan diri ini ayah...
Baru bisa mengenal cintamu saat ini...
Semoga tidak terlambat...
Ayah diri ini begitu menyayangimu...
Ayah tetaplah menjadi sandaran anakmu ini...
Hingga kelak ia menemukan sandarannya yang baru...
Tapi tetap...dirimu adalah sandaran terbaik dalam hidup ini...

Semoga Allah menjagamu setiap gerak langkahmu
Semoga Allah berkahi setiap sisa usiamu...
Semoga Allah terima seluruh amal ibadahmu
Semoga Allah hadiahkan syurga untukmu kelak...aamiin

Terimakasih Allah Engkau telah berikan
Sosok ayah yang begitu bersahaja...
Ayah...

My Father Is My Hero...

Ya Allah...Please Take care of the people I Love
Miss u Father...Thanks a lot for everything :'(

Ya Allah berkahi Ramadhan kami kali ini..aamiin...
*banjir nih mardho sama air mata hoho...


Ramadhan Mubaraq
Ramadhan Kariim

Rabu, 8 Juni 2016
4 Ramadhan 1437 H
At.Rubin Mardhotillah

Friday, 6 May 2016

Sang Pencari Duit dan Lampu Lalu Lintas

Kita semua pada tau ya...
Lampu lalu lintas...
Ada merah tanda berhenti
Kuning tanda siap mau jalan
Hijau tanda jalan...

Nah...ketiga lampu ini hidup matinya begiliran...
Gak pernah serentak ya...
Kalo serentak bararti lampunya lagi eror alias bermasalah...

Kita bisa bayangin ya jika lampu lalu lintas ini mati...

Atau pernahkah anda mengalami ketika dalam perjalanan lampu lalu lintas mati???
Mungkin pernah bahkan sering kali ya hehe...
Maklumlah di Indonesiakan negara paling hobi mematikan lampu #loh kok...

Saya sendiri pernah beberapa kali menemui ketika dalam perjalanan lampu mati...
Kalo lampu lali lintas dah mati...
Beh...riwehnya jalanan sulit banget di atasi ...
Jarang banget ada yang mau ngalah...
Semua pengen duluan...
Gak mobil gak motor sami mawon podo wae...alias gak mau ngalah...
Lah kalo udah ginikan jalan jadi kacau kalo gak ada yang mampu mengatasi???

Ihh...kacau banget tau...
Ini sedikit pengalaman saya tentang lampu lalu lintas dengan sosok sang pencari duit...
Loh...emang apa hubungannya ya antara lampu lalu lintas dengan sang pencari duit...
Kalo di pekanbaru Riau...tempat yang saya tinggalin sekarang
Kedua hal ini saling berhubungan...

Jomm...ikuti ceritanya dari awal ya...

Dalam seminggu saya naik kendaraan umum (oplet) 8 kali, mulai dari senin sampe kamis...
Suatu ketika dalam perjalanan saya tepat melalui perempatan, yang namanya perempatan pasti ada lampu lalu lintasnya...tapi pada saat itu...lampunya mati...sehingga jalanan sangat macet...suara klakson motor dan mobil saling bersahutan bak orang yang lagi lomba mencet klakson...
Pada saat itu benar benar pikiran jadi sumpek...rumit dan ruet banget...

Setelah saya perhatikan dengan seksama diperempatan tersebut...bukan hanya ada mobil dan motor yang berhimpitan...tetapi juga ada orang orang yang saling bersahutan...siapa mereka??
Mereka adalah orang laki laki yang memanfaatkan keadaan...kalo istilah biologinya itu...simbiosis mutualisme...
Ngapain mereka berada dalam perempatan jalan tersebut?
Ya tepat sekali...mereka lagi ngumpulin lembaran demi lembaran rupiah...
Ceritanya mereka lagi menjadi pahlawan super menggantikan lampu lalu lintas...

Maksudnya gimana???
Jadi mereka para lelaki ini kayak jadi bapak polisi yang mengamankan jalanan...tapi pengen dapetin duit..caranya...
Tergantunglah dileher mereka 1 peluit...untuk membuat orang mau memberi ruang jalan...nah orang yang terbebas dari perempatan tersebut ngasih dia duit..mulai dari 1000-2000 an rupiah...
Yah...lumayanlah buat nambah uang jajan...

Nah...mari kita cermati...
Seharusnya siapa yang menyelesaikan masalah ini??
Pemerintah...ya...pemerintah.. Lebih tepatnya pihak yang berwajib yaitu bapak polisi...itu adalah tugas mereka untuk mengamankan negara...
Sehingga tidak ada peluang bagi orang gak jelas buat dapet duit...

Aah... Kalo ngomongin duit..semua orang butuh duit...
Jadi apapun bisa dilakuin yang penting dapet duit...

Ya...kurang lebih begitulah...ceritanya...

Bye...

Jum'at 6 Mei 2016
16.34 WIB

Wednesday, 27 April 2016

Aku Enggan Untuk Melangkah

Bicara soal langkah melangkah mungkin hal biasa...
Tapi terkait tema yang satu ini...agak berat mungkin bagi yang merasakannya hehe...

Entah mengapa saya ingin sekali menuliskan terkait tema ini, apa yang ada dipikiran saya dan pikiran orang kebanyakan.
Bagi saya hidup itu adalah realitas yang harus kita jalani semasa hidup kita, akan ke mana diarahkannya langkah kaki ini sampai pada sebuah tujuan.

Tentu setiap dari kita gak mau kalo hidupnya jalan di tempat, tidak berkembang dari dulu sampe sekarang begitu begitu ajah gak ada perubahan sama sekali...nah hal seperti ini di dalam Islam adalah dikatakan sebagai orang yang merugi, tentu kita sebagai muslim gak mau dong jadi orang yang merugi...

Yah...maka mau gak mau kita harus melangkah lebih jauh...lebih cepat dan lebih segalanya (kalo bisa sih)
Nah...sebenernya apa sih yang saya maksud dengan tema tulisan yang di atas "Aku enggan untuk melangkah".

Bicara soal melangkah sebenarnya masih ambigu...
Tapi di sinilah akan saya jelaskan...melangkah ke arah mana yang saya maksud...
Tak lain adalah melangkah yang saya maksud, menuju pada sesuatu yang bernama "pernikahan"

Tidak selamanya kita menjadi anak kecil...
Akan tiba masanya beranjak remaja kemudian dewasa dan berakhir tua. Namun yang menjadi momok adalah ketika kita sudah beranjak dewasa. Yang namanya dewasa berarti apa apa bisa dilakukan dengan sendiri. Dan orang yang dewasa gak selamanya mau "hidup sendiri". Sejatinya pasti ingin di dalam hidupnya ada seseorang yang bisa dijadikan tempat bersandar dikala lelah, tempat mencurahkan isi hati dikala gelisah, dan tempat berbagi dikala tidak ada siapa siapa yang bisa dibagikan. Siapa itu? Ialah belahan jiwa (suami/istri).

Namun..yang perlu dipahami adalah gak semua orang bisa memiliki belahan jiwa (kekasih). Terkadang bisa saja malaikat maut lebih dulu meminangnya daripada calon kekasihnya...bisa saja diusia yang sudah cukup mateng untuk menikah tetapi "dianya" tak kunjung datang juga...
Entahkah saling menunggu atau memang enggan untuk bertemu. Banyak kemungkinan yang terjadi.

Kadang...sudah ada yang menemui belum sesuai dengan kriteria kita akhirnya ditolak, terkadang kita sudah mau menerima eh sidianya yang gak sama kita, atau kadang udah klop ada aja dari salah satu pihak yang tidak setuju. Dan masih banyak tantangan lainnya, yang pada akhirnya kita enggan untuk bertemu dengan calon kekasih kita tadi. Bisa jadi terlanjur trauma dengan hal hal sebelumnya...atau yang lainnya.

Pada akhirnya  saking enggan bertemu dengan seseorang yang siap menjadi pasangan kita karena enggannya berhadapan dengan masalah masalah yang akan terjadi ke depannya...jadi diputuskanlah "aku enggan untuk melangkah ke sesuatu yang bernama pernikahan itu"
Lah...kalo sudah begini...sama aja menutup diri dari sunnah yang Rasulullah ajarkan dan contohkan...bahwa orang yang telah mampu untuk menikah maka menikahlah.

Tapi...emang terkadang bener juga sih...
Rasa itu muncul aja...keengganan untuk melangkah ke sana.
Ingat bahwa menikah itu bukan hanya bertemunya sepasang insan yang saling suka dan cinta akan tetapi bertemunya dua karakter keluarga yang berbeda, mulai dari beda ras..beda sikap..karakter...suku...jabatan...adat istiadat bahkan beda warna kulit dan bisa jadi beda negara.
Jadi sebenarnya menikah itu bukan hanya bicara soal rasa suka dan tidak suka. Akan tetapi lebih pada menggabungkan dua keluarga yang jauh berbeda.
Inilah yang berat untuk dihadapi, saking bertanya muncul rasa enggan dan tak ingin melangkah.

Yah...itulah dulu yang pernah saya rasakan...
Giliran calonnya dah dapet...eh ada saja dari pihak keluarga yang gak mau...maunya calonmu begini dan begitu...
Eh giliran calonnya dari pihak keluarga sayanya yang gak doyan...kalo sudah begini saya berfikiran..."emang yang mau nikah siapa sih? Saya atau keluarga saya?"
Sejatinya manusia itu gak ada yang sempurna...jadi kita gak bisa maksain kehendak kita...
Hingga akhirnya hal seperti inilah yang membuat saya enggan untuk melangkah kepernikahan...sebagaimana teman2 saya sudah mulai satu persatu menuju bahterah rumah tangga...

Saya tau...saya atau kalian yang mungkin berfikiran seperti saya...hal ini tidak baik...dan akan berpengaruh pada diri kita ke depannya...berhentilah trauma...karena trauma tidak akan menyelesaikan masalah...

Rabu, 27 April 2016
13.48 WIB
Niatnya nulis sambil nunggu adek yang mau MU
Eh ditunggu tunggu dia tak kunjung datang...
Ya sudah...akhirnya hadirlah tulisan ini hehe...

Thursday, 14 April 2016

Aku ingin seperti Dia


      Sejak pertama kali nginjakin kaki ke pekanbaru ini...banyak banget yang udah berbuat baik terhadap saya. Ya mereka adalah teman teman saya yang ada di maktab, bahkan saya sangat bahagia memiliki mereka sebagai saudara saya. Ucapan terimakasih pada Allah yang sebesar besarnya karena telah pertemukan pada mereka. Oh Allah thanks about that :)

Ada salah satu dari mereka sahabat saya itu...yang benar benar membuat saya terharu. Terharu karena saya gak bisa membalas segala kebaikannya selama saya berada di kota bertuah ini. Bahkan belum ada sedikit materi yang bisa saya berikan padanya..oh Allah betapa pelitnya saya.

Saya biasa memanggilnya dengan sebutan mbk, ya karena beliau orang yang berasal dari suku Jawa. Beliaulah mengajari saya banyak hal. Mulai dari kesabaran, keistiqomahan, ikhlas dalam memberi, kedermawanan, serta kebaikan kebaikan lainnya yang semua tak bisa saya sebutkan satu persatu.

Saya berharap sama Allah supaya membalas kebaikannya dengan SyurgaNya aamiin. Kuatkan ia...murahkan rezekinya...panjangkan umurnya...dan matikan ia dalam keadaan khusnul khotimah...mati dalam keadaan memperjuangkan agamaNya ...berjuang dalam mewujudkan Al-Khilafah Rosyidah 'ala minhajnubuah....amiin...

Thanks a lot my sist :) oh Allah blessing her anywere aamiin

Special for My Sist KK

Ahad, 29 Mei 2016 M
Sya'ban 1437 H

Wednesday, 23 March 2016

STEI HAMFARA YOGYAKARTA



STEI HAMFARA YOGYAKARTA...
Adalah kampus terkeren yang pernah ada, kampus yang begitu luar biasa. Di dalamnya terdapat taman2 syurga yang begitu menawan dan mempesona, bahkan orang yang terlanjur masuk ke dalamnya enggan meninggal taman2 syurga yang ada di sana.
Wah itu kampus punya siapa ya?
Alhamdulillah saya dan teman seangkatan saya (angkatan 2010) adalah penghuni pertama mencicipi dan merasakan kuliah pertama di kampus milik kami sendiri, karena dari tahun 2006-2009 ngontrak dan sempat beberapa kali pindah sana sini. Hehe..tapi tidak mengurangi kehebatan pemikiran yang ada di dalamnya loh...
Saya benar2 terkagum2 pertama kali menginjakan kaki di Bangun Jiwo nama Desa letak kampus kami tersebut. Kampus kami sangat asri kawan, di sekeliling kampus dan asrama terdapat pepohonan, ada jati , kelapa dan yang paling eksotiknya,  yang menjadi ciri khas kampus kami adalah pohon kersen/chery.
Memang sih Bangunan kampus kami tak seindah dan sebagus kampus lain. Tapi soal ilmu, tsaqofah, serta pemikiran yang ada di dalamnya sungguh sangat jauh daripada yang lain. Saya bersyukur sekali bisa berada di kampus hebat ini, bangga, senang, karena tak ada kampus yang menandingi kehebatan dalam keilmuannya.
Harapan besar kami, kampus sederhana ini kelak akan menjadi universitas terkeren di dunia, rujukan dalam keilmuan dan ketinggian tsaqofahnya...
Ah sungguh itu bukan hayalan bagi...
Tapi sebuah cita2 besar yang sungguh benar benar akan diwujudkan...
Hebatnya kampus kami...meski ia berada di Pelosok bukit paling tinggi di Yogyakarta ini...
Eitss.. Jangan salah ya...
Mahasiswanya udah udah ada yang dari luar negeri loh...
Ada yang dari Vietnam, Gaza Palestina, Virginia, dan dari berbagai pelosok daerah yang ada di Indonesia..mulai dari Aceh hingga Papua...Mulai dari NTT hingga sumatra hehe...
Nah kawan...
Jika yang jauh2 dari luar negeri sana seperti Gaza Palestina, Vietnam, Virginia saja mau kuliah di Hamfara masak kamu yang ada di Indonesia gak mau...
Hhmm yakin deh...bakal rugi jika gak kuliah di sana...
Yang pasti...
Ketika kita berani menginjakan kaki ke sana itu artinya kita mulai membuat diri kita menjadi orang2 spesial, istimewah, dan bersyakhsiyah Islamiyah tentunya...
Nilai PLUS dari kampus kami dibanding kampus yang lain adalah BERPESANTREN...
Ayo segera daftarkan diri adik2 semua...
Sebelum pendaftarannya di tutup...
Welcome to Campus STEI HAMFARA YOGYAKARTA
KAMPUS PALING EKSOTIK DI DUNIA
ITULAH KAMPUS PERJUANGAN KAMI...

Rabu, 23 maret 2016
Alumnus STEI HAMFARA YOGYAKARTA 2010-2014