Ingin sekali
rasanya ku ungkapkan rasa yang paling
dalam dari lubuk hatiku ini sejak lama setelah kejadian itu. Berawal dari fakta
yang terjadi. Sahabatku rasanya panasnya jogja semakin terik saja, tidak terasa
badan habis mandi berkeringat lagi begitu kata seorang temanku, ya memang
panasnya dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan akhirat (makanya ikut
berjuang bareng kita hehe) gumamku dalam hati. Sekelumit cerita dari temanku.
Hari ini kampusku lagi bermasalah bahkan kejadian itu sungguh memuakan sekali
bahkan dan memalukan, bahkan kejadian itu membuat salah satu dari temanku
menunda dirinya kepada jalan perjuangan ini, padahal kalau mau di kata dia baru
mau melangkahkan kakinya sedikit saja, dan merenggangkan hatinya untuk
mencicipi rasanya perjuangan, namun sangat disayangkan sekali, setelah kejadian
itu ia mengatakan pending dululah pertemuan kita ya, lain kali bisa di sambung
lagi “kalo masih mood”…sepertinya kejadian itu sangat membekas dihatinya bagai
luka tak bisa terobati.hhmmm ku hanya bisa meringis ketika mendapat kabarnya
itu, ya memang Allah akan memperlihatkan siapa dia sesungguhnya, demi dan untuk
siapa dia sebenarnya mulai melangkah pada jalan perjuangan itu. Sungguh sebagai
manusia hanya bisa berencana, namun sekali lagi hati seseorang hanya Dia yang
tahu…roda perjuangan akan terus berjalan dan terus berjalan tanpa henti, tidak
ikutnya kita dalam barisan perjuangan ini tidak akan membuat roda perjuangan
itu berhenti.
Curcolku…
Setelah aku
mengenal islam yang sesungguhnya, aku merasa damai sekali…perubahan terjadi
langsung 380 derajat dari diriku sebelumnya, bahkan hal yang terkecil sekalipun
terjadi yang tadinya aku g suka baca jadi suka baca, yang tadinya g suka bahasa
arab jadi suka dan masih banyak yang lainnya…itulah salah satu perubahan yang
terjadi pada diriku…walaupun perubahan itu terjadi berawal dari keterpaksaan,
namun sekarang aku sangat bersyukur sekali dapat merasakan nikmatnya berislam.
Itulah teman mengapa aku ingin sekali menuliskan cerita ini karena memang
perubahn itu terjadi dikembalikan kepada kita, mau atau tidak berubah kepada
yang lebih baik. karena Allah telah berfirman di dalam Al-Qur’an yang artinya
“Allah tidak akan merubah nasib seseorang kalau tidak dia sendiri yang
merubahnya” jadi jelas sekali teman…berubahlah hanya karena ALLAH jangan karena
manusia atau karena yang lainnya…
Jangan jadikan 1
masalah yang membuat dirimu down sehingga gak mau lagi mengkaji islam,
gara-gara kejadian itu tidak ada yang membelamu…tapi percayalah teman jika kamu
menolong agama Allah maka Allah akan menolongmu…
Berani merubah diri
ke imej yang berbeda dari diri kita yang sebelumnya orang yang rusak atau
bahkan biasa saja, berubah mengarah kepada perubahan yang baik(kembali kepada
islam) tentu ini adalah keputusan yang sungguh luar biasa, apalagi perubahan itu
terjadi diantara orang-orang bisa dikatakan gak pro lah terhadap islam atau
bahkan orang islam yang gak percaya kalo islam itu bakal tergak kembali, aku
kasih acungan jempol deh…tapi sayang beribu sayang ternyata perubahanmu itu hanya perubahan
parsial, dan bahkan aku pernah mendengar perkataanmu dengan temanmu yang
lainnya “tenanglah aku tidak akan berpaling dari kalian kok” waduh rek-rek di
ajak jadi orang baik kok ya gak mau…pie to,,,to,,,jujur aku miris sekali
mendengar perkataannya itu…ya tapi sekali lagi hidup adalah pilihan mau jadi
penonton atau pemain itu adalah pilihan…
Temanku untuk merubah diri itu
jangan melihat siapa yang menyampaikan tapi lihatlah apa yang disampaikannya,
memang tidak ada manusia yang sempurna teman…jika dirimu melihat siapa yang
menyampaikan, yang namanya manusia itu tidak luput dari yang namanya kesalahan,
ya mungkin terkadang lalai, lupa dan lain sebagainya…memang membasmi pemikiran
rusak itu sulit jika kita tidak mau merubah diri, tapi bukan berarti tidak
bisa, makanya frame berfikri terhadap
islam itu yang positif donk..jangan ngawur…dan jangan nganyelke(bahasa jawa)
orang. Dan satu lagi begaya pula memilih siapa sebagai pengisinya(request),
emang siapa loh...makanya mengkaji islam tuh jangan coba-coba, tapi harus
mencebur ke dalamnya dan rasakan dulu kenikmatannya…dan harus secara kaffah,
kalo gak kaffah jadinnya yang kamu itu…baru 1 masalah yang menimpamu, langsung
down…batal deh jadi hamiludnya…padahal barrruuu mau mulai melangkah udah
kapok mengkaji islam bagaimana jika diuji dengan masalah yang lebih besar
lagi..jangan-jangan bunuh diri hahahha…gak maksud ngeceh kok…Cuma aneh aja ada
orang aneh kayak dirimu… manusia super anehhh hehehe…peace J
Tidaklah sama
antara mukmin yang duduk (tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur
dengan orang-orang
yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya.
Allah melebihkan
orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya
atas orang-orang
yang duduk satu derajat.
Kepada
masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga)
dan Allah
melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan
pahala yang besar
(TQS an-Nisaa [4] : 95)