Teringat akan masalah
yang menimpa hidup ini tidak ada berkesudahan, tinggal di negeri anta beranta
sungguh sangat membingungkan. Memang hidup tak pernah lepas dari masalah mulai
dari segi ekonomi, politik , pendidikan,
kesehatan dan segala aspek kehidupan. Hidup dalam sistem yang rusak membuat
semua segi kehidupan menjadi rusak pula. Hadirkanlah perasaan untuk selalu
berkorban untuk berkembangnya agama islam agar tersebar di muka bumi ini hingga
pelosok dunia, agar islam menjadi marcusuar bagi negara-negara yang ada di
dunia. Dengan berkembangnya sistem yang ada saat ini yaitu
sistem kapitalis sekuler yang memberikan kehidupan semuanya serba terpisah, terpisahnya negara
dari agama. Lihat faktanya sekarang betapa banyak contoh kehidupan yang
terpisah, misalnya saja seorang muslimah ketika pergi ke masjid dia mengenakan
kerudung dengan begitu “sempurna” dalam mengikuti pengajian tetapi ketika sudah
pulang dari masjid kerudung dicopot terlihatlah kembali auratnya yang
seharusnya tertutup tapi malah dibuka dengan gampangnya. Memang benar tsaqofah
asing telah termutajasad
dalam tubuh umat sehingga umat benar-benar telah mengikuti fashionnya
asing, mereka benar-benar telah mengikuti gaya hidup asing tersebut. Mulai dari
gaya berpakaian ,bergaul dengan lawan jenis dengan bebas, muamalah tidak
terjaga, semuanya serba bebas. Itulah yang ditiru umat islam saat ini, kita
bisa melihat dengan kasat mata bahwa dampak tsaqofah asing sangat
berbahaya bagi kehidupan umat seluruh dunia dan sekarang tsaqofah asing
tersebut masih bercokol dalam tubuh umat. Umat islam sekarang ini benar-benar
terpuruk, terpuruk dalam segala aspek kehidupan. Kehidupan umat saat ini
sungguh sangat memprihatinkan. Tapi tentu sabagai seorang muslim kita tidak mau
terpuruk dalam kehidupan ini begitu lama, umat islam harus bangkit dari
keterpurukan ini, jangan hanya menjadi kacungnya asing dan hanya membebek
kepada asing. Coba kita lihat sekarang pemerintah kita saat ini yang sedang duduk
di bangku kekuasaan apakah mereka memikirkan rakyatnya? Apakah mereka mengurusi
rakyatnya? Apakah mereka peduli terhadap rakyatnya? Ternyata tidak. Mereka
hanya mengurusi diri mereka sendiri dengan menumpuk-numpuk harta hingga melimpah
ruah sampai tidak tertampung lagi. Dan itu semua dilakukan demi kemaun asing
menjadi backingnya dalam menduduki kursi kekuasaan, yang menjadi
kendalinya para penguasa saat ini adalah tak lepas dari asing. Para penguasa
bagaikan kerbau yang ditindik hidungnya yang hanya bisa mengekor tanpa bisa berbuat apa-apa. Oh para penguasa
ayolah mulai dari sekarang buka hati, buka mata, buka pikiran, sadari dan
resapi bahwa kalian sudah terlena dengan kehidupan yang mewah yang diberikan
asing kepada kalian, dan berusaha merubah diri tinggalkan semua yang melenakan
dan kembali pahami urusan kalian bahwa kalian punya amanah dari rakyat saat ini
untuk mengurusi negara, dan rakyat kalian. Bukan malah dengan memperkaya diri
dengan memanfaatkan kursi kekuasaan. Miris memang ketika melihat kehidupan yang
serba berantakan, teringat bagaimana dulu penguasa-penguasa pada masa
kekhilafahan islam yang mana penguasa-penguasanya benar-benar memahami fungsi
dan tujuannya sebagai seorang penguasa yaitu mengurusi rakyatnya dengan
menjadikan hukum syari’at sebagai standar perbuatan. Hmm,,islam memang begitu
indah,,,oh,,,islam kami sungguh merindukanmu kembali tegak dimuka bumi ini yang
diterapkan oleh institusi sebuah Negara yaitu khilafah islamiyah yang akan
menjadi marcusuar bagi Negara-negara lainnya. Menjadi
peradaban yang sungguh luar
biasa...seperti dulu yang pernah menguasai 2/3 dunia dan mampu berdiri selama
13 abad lamanya memimpin dunia. Sungguh luar biasa bukan ?? yes itulah sejarah
islam…itu bukan hanya sekedar sejarah atau dongeng yang digembor-gemborkan tapi
itu sungguh benar-benar terjadi. Sangat banyak bukti-bukti sejarah yang bisa
kita lihat.di berbagai sumber,,,
No comments:
Post a Comment