Friday 15 June 2012

Islam as problem solver


Teringat akan masalah yang menimpa hidup ini tidak ada berkesudahan, tinggal di negeri anta beranta sungguh sangat membingungkan. Memang hidup tak pernah lepas dari masalah mulai dari segi  ekonomi, politik , pendidikan, kesehatan dan segala aspek kehidupan. Hidup dalam sistem yang rusak membuat semua segi kehidupan menjadi rusak pula. Hadirkanlah perasaan untuk selalu berkorban untuk berkembangnya agama islam agar tersebar di muka bumi ini hingga pelosok dunia, agar islam menjadi marcusuar bagi negara-negara yang ada di dunia. Dengan berkembangnya sistem yang ada saat ini   yaitu sistem kapitalis sekuler yang memberikan kehidupan semuanya serba terpisah, terpisahnya negara dari agama. Lihat faktanya sekarang betapa banyak contoh kehidupan yang terpisah, misalnya saja seorang muslimah ketika pergi ke masjid dia mengenakan kerudung dengan begitu “sempurna” dalam mengikuti pengajian tetapi ketika sudah pulang dari masjid kerudung dicopot terlihatlah kembali auratnya yang seharusnya tertutup tapi malah dibuka dengan gampangnya. Memang benar tsaqofah asing telah termutajasad dalam tubuh umat sehingga umat benar-benar telah mengikuti fashionnya asing, mereka benar-benar telah mengikuti gaya hidup asing tersebut. Mulai dari gaya berpakaian ,bergaul dengan lawan jenis dengan bebas, muamalah tidak terjaga, semuanya serba bebas. Itulah yang ditiru umat islam saat ini, kita bisa melihat dengan kasat mata bahwa dampak tsaqofah asing sangat berbahaya bagi kehidupan umat seluruh dunia dan sekarang tsaqofah asing tersebut masih bercokol dalam tubuh umat. Umat islam sekarang ini benar-benar terpuruk, terpuruk dalam segala aspek kehidupan. Kehidupan umat saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Tapi tentu sabagai seorang muslim kita tidak mau terpuruk dalam kehidupan ini begitu lama, umat islam harus bangkit dari keterpurukan ini, jangan hanya menjadi kacungnya asing dan hanya membebek kepada asing. Coba kita lihat sekarang pemerintah kita saat ini yang sedang duduk di bangku kekuasaan apakah mereka memikirkan rakyatnya? Apakah mereka mengurusi rakyatnya? Apakah mereka peduli terhadap rakyatnya? Ternyata tidak. Mereka hanya mengurusi diri mereka sendiri dengan menumpuk-numpuk harta hingga melimpah ruah sampai tidak tertampung lagi. Dan itu semua dilakukan demi kemaun asing menjadi backingnya dalam menduduki kursi kekuasaan, yang menjadi kendalinya para penguasa saat ini adalah tak lepas dari asing. Para penguasa bagaikan kerbau yang ditindik hidungnya yang hanya bisa mengekor  tanpa bisa berbuat apa-apa. Oh para penguasa ayolah mulai dari sekarang buka hati, buka mata, buka pikiran, sadari dan resapi bahwa kalian sudah terlena dengan kehidupan yang mewah yang diberikan asing kepada kalian, dan berusaha merubah diri tinggalkan semua yang melenakan dan kembali pahami urusan kalian bahwa kalian punya amanah dari rakyat saat ini untuk mengurusi negara, dan rakyat kalian. Bukan malah dengan memperkaya diri dengan memanfaatkan kursi kekuasaan. Miris memang ketika melihat kehidupan yang serba berantakan, teringat bagaimana dulu penguasa-penguasa pada masa kekhilafahan islam yang mana penguasa-penguasanya benar-benar memahami fungsi dan tujuannya sebagai seorang penguasa yaitu mengurusi rakyatnya dengan menjadikan hukum syari’at sebagai standar perbuatan. Hmm,,islam memang begitu indah,,,oh,,,islam kami sungguh merindukanmu kembali tegak dimuka bumi ini yang diterapkan oleh institusi sebuah Negara yaitu khilafah islamiyah yang akan menjadi marcusuar bagi Negara-negara lainnya. Menjadi peradaban  yang sungguh luar biasa...seperti dulu yang pernah menguasai 2/3 dunia dan mampu berdiri selama 13 abad lamanya memimpin dunia. Sungguh luar biasa bukan ?? yes itulah sejarah islam…itu bukan hanya sekedar sejarah atau dongeng yang digembor-gemborkan tapi itu sungguh benar-benar terjadi. Sangat banyak bukti-bukti sejarah yang bisa kita lihat.di berbagai sumber,,,