Saturday 11 February 2017

Air Mata Ayah

Mengharu biru
berderai air mata
hingga tak satu patah katapun yang bisa keluar dari bibirnya

Butiran demi butiran air mata berjatuhan
hanya Allah dan dirinya yang tahu bagaimana berkecamuk isi dadanya

Aku tak bisa merasakannya pada saat itu
karena aku masih menjadi anak

Perpindahan tanggung jawab dari seorang ayah atas putrinya beralih kepada lelaki yang telah menjadi suami anaknya...air mata ayah mengalir bak air terjun begitu deras ia
tak mampu dibendung sebagaimana mampunya manusia membendung lautan luas
Inilah perasaan ayah

Ayah...
sedihnya hatimu adalah kebahagiaanmu
menjadi ayah memang tak mudah
Apalagi pada saat melepas putri kesayangan

ayah berbahagialah...
Berbahagialah...

Sang ibupun merasakan kesedihan mendalam
bahkan berfikiran akankah putrinya masih menyayanginya...itu perasaan ibu

Perpisahan antara orang tua dan anak memang menyakitkan...

Begitulah hidup...
Ada pertemuan ada perpisahan
ada kebersamaan ada kesendirian

Ya ya...tentu tak ada yang ingin berpisah dari orang tua
namun, kenyataan hidup itu harus dihadapi

Ya Allah baru pertama kali ini menyaksikan ijab dan qabul pernikahan yang  begitu menggetarkan hati

Wahai ayah...
berhentilah menangis, percayalah bahwa dia masih menjadi putrimu
Dia tidak pergi jauh

Dia hanya melanjutkan hidupnya
sebagaimana dulu ayah juga begitu

Oh ayah...
Ku percaya bahwa ayah begitu menyayanginya...
tetaplah tegar wahai ayah
Tetaplah menjadi ayah yang bersahaja
Ayah yang membanggakan
Ayah kebanggaan kami semua :)

*Kupersembahkan tulisan ini
untuk sosok ayah yang bersahaja
Untuk Ayah Samsunardi Abu Ukhty Rsa

No comments:

Post a Comment