Tepat
pada tanggal 20 januari 2014 senin kemarin, aku dan teman-teman yang lain puasa
senin kamis seperti biasanya. Ya itu adalah salah satu aktivitas anak pesantren
biar makin cakep dan dapet pahala hehe… gak dink niatnya biar dapat pahala aja…
gini guys aku mau cerita kejadian yang ku alami dan temanku. Jadi pas hari
senin tanggal 20 kemarenkan aku puasa tuh terus pas siangnya tenggorokan aku
mulai terasa sakit gimana gitu. Yang seumur hidup aku belum pernah alami,
setiap kali menelan air liur kok tenggorokan aku semakin terasa ya sakitnya. Namun
tadinya aku menganggap biasa aja, ah paling nanti juga baikan pikirku. Dan ternyata
lama makin lama sakitnya terus bertambah, hingga tibanya waktu berbuka
tenggorokan semakin parah sakitnya, walaupun bisa ditahan sih.
Hari
selasa tiba tenggorokanku masih terasa sakit, aku bingung mau diapain. Ku coba
liat di cermin ternyata juga gak keliatan. Mau makan susah mau minum juga susah
pokoke sakit banget dah tenggorokanku. Haduh aku semakin galau aja nih..dan aku
sungguh tak tahu apa penyebab leher aku bisa sakit. Kemudian berganti hari
tepatnya kamis tenggorokanku masih saja tetap sakit dan sakitnya semakin
menjadi-jadi. Padahal hari rabu itu aku ujian mata kuliah, jam 10. terpaksa dah rasa sakit yang menusuk leherku
kutahan sekuat tenaga. Sing penting ujianku baik-baik saja masalah sakit
pikirkan nanti gumamku. Kalian pasti pernah ngerasin sakit ketika kalian sedang
ujiankan? Gimana rasanya? Ya gitu deh rasanya, mungkin ada yang meliburkan
diri, atau ada juga yang tetap ikut ujian. Kalo aku sih masih milih ujian
daripada ngulang.
Sebelum
jam 10 aku dah naik ke atas lantai 3 tempat aku ujian, yang jam 10 ini aku DEI nama
mata kuliahnya,. Sambil menunggu pengawas ujian membawa soal maka aku duduk-
duluk sambil belajar sedikit dan sambil menikmati sakitnya tenggorokanku. Dan seketika
itu juga aku meneteskan bulir kecil dari mataku. masyaAllah sakitnya luar
biasa. Namun aku harus tetap bertahan hingga ujian selesai.
Maghribpun
menjelang, aku sendirian di kamar waktu itu sambil mengerang menahan sakit
namun aku tetap menuju masjid. Belum sempat keluar kamar temanku masuk, sambil
aku menangis dan temanku kaget dan dia bertanya, kamu kenapa? Aku jawab nanti
ba’da maghrib anterin aku ke RS ya, aku dah nggak kuat lagi tenggorokan aku
sakit banget. Temanku mengatakan ia. Setelah ba’da maghrib kami langsung
meluncur rumah sakit yang di tuju. Ternyata dokter yang ku cari gak ada kalo
malem, yaiyalah mana dokter THT malem-malem. Kemudian bagian pendaftaran membri
jadwal dokter THT baru dating besok kamis jam 8-9 doank. wah nggak mungkin nih
aku aku dateng jam segitu soalnya aku
lagi ujian riset operasi hitungan lagi secara aku anak manajemen gituloh hehe. Trus
bapak pendaftaran menyampaikan, kalo mbk mau mbk bisa RS ini dokter THT nya jam
9 ke atas ada di RS ini. Oh ya udah deh pak kataku, akhirnya besok kamis siang
kami akan ke RS yang di tuju.
Setelah
capek menahan lelah habis ujian dua mata kuliah hari kamis itu sekitar jam
11.15 aku dah keluar kelas. Trus aku bilang ma temanku kita pergi jam berapa
nih, sebelum dzuhur ato setelah dzuhur? Ya udah kami sepakat ba’da dzuhur deh. Ba’da
dzuhur kami berangkat dan sampai ke RS tersebut, setelah sampe bagian informasi
menanyakan dokter yang dimaksud, ternyata eh ternyata, ternyata hari kamis itu dokternya
hanya sampe jam 12.00. wah gubrak deh dalam hatiku. Gimana naf kata temanku
dokter THTnya gak ada?? Mau pake dokter umum aja?? Yaudah deh daripada aku
terus menahan sakit, kita ke dokter umum dulu. Setelah mendaftar aku disuruh
masuk IGD, ada dokter umum seorang perempuan dan beberapa orang perawat laki-laki di dalamnya. Aku disuruh duduk dan ditanya
sama dokternya, sakit apa mbk? Aku bilang sakit tenggorokanku bilang, eh
dokternya nanya lagi, sakitnya gimana mbk? Ya kujawab pokoknya sakit mbk. Aku juga
gak tau rasa sakitnya gimana. Trus sang dokter tersebut memegang leherku sambil
mencet2 gitu. Dokternya bilang lagi. Gak ada yang bengkak kok, kemudian
dokternya nyuruh buka mulut sambil melek dan bilang huruf A. semua intruksi
dokternya ku ikuti. Gak kenapa-kenapa kok mbk Cuma merah doank. trus ku bilang
lagi, tapi sakit banget mbk, trus nih tenggorokanku kenapa. Dokternya hanya
jawab ringan. Hanya radang tenggorokan mbk.
Setelah
itu aku disuruh baring di atas kasur, akupun baring. Kemudian dokter perempuan
itu menyuruh perawat laki-laki untuk memeriksaku. Aduh dalam hatiku, kenapa
malah laki-lakinya yang mulai mendekat padaku. Sambil berjalan perlahan perawat
laki-laki tadi ragu mendekatiku, kemudian dari kejauhan dia mendekati kembali
dokter perempuan yang menyuruhnya tadi. Ternyata temanku mendengarnya, perawat
itu mengatakan, bahwa aku pakaiannya rapet banget udah pake kerudung, pake
gamis dan kaos kaki lagi. Dan dia gak enak sendiri mau memeriksa aku. Belum lama
setelah itu dokterpun akhirnya yang memeriksaku. Alhamdulillah gumamku, untung
perempuan. Akhirnya aku ditensi dan lainnya . Alhamdulillah tidak apa-apa mbk
hanya kena radang saja kata dokternya.
Setelah
itu bu dokter membuatkanku resep untuk di bawa pulang. Ternyata ada 3 macam
obat eyy..sebelum aku dikasih resep obat aku dikasih kertas sama bagian
administrasinya, tertulis di kertas itu angka sebesar Rp. 47.500. what?? Aku berkata
sama temanku sambil menuju kassa, rey liat nih, aku gak diapa-apain Cuma ditensi
doank, buka mulut, dan kuping. Eh udah kena 47.500. truss si rey menjawab,
mungkin udah sama obatnya naf. Aku berpositif thinking aja deh, ia kali ya. Selesai
melakukan pembayaran dan kembali lagi ke IGD, baru aku dikasih kertas yang
bertuliskan resep dokter. Kemudian bapak administrasi mengatakan silahkan ke apotek ya mbk obatnya. Akupun meluncur ke
apotek yang dimaksud. Setelah sampai di apotek aku meletak kertas resepku di
atas meja. Setelah beberapa menit kemudian namaku dipanggil, dan aku menghadap
ke bapaknya. Mbk biaya obatnya sebesar Rp.71.100. dengan spontan aku menghadap
temanku yang sedikit jauh duduknya sambil memanggil namanya, Rey!! Aku kaget
banget melihat angka dikertas itu. Sambil berbisik dari kejauhan, mahal banget
obatnya. Kemudian aku Tanya lagi sama-bapaknya. Emang obatnya ada berapa macam
pak? 3 macam mbk.. oh,,,Tadinya aku pengen batalin gak mau beli obatnya. Tapi ya
udahlah yang penting aku sehat, kukeluarkanlah selembar uang merah alias
Rp.100.000 rupiah.
Setelah
itu akupun melangkahkan kaki pulang menuju asramaku. Seusai itu akupun sampai
ke asrama, dan selanjutnya makan obat yang harganya 71.100 itu. Alhamdulillah besok
paginya tenggorokan aku sudah enakan. Dalam hatiku berkata, gak sia-sia beli obat
mahal2 akhirnya sembuh juga. Tapi aku berfikir berjuta kali. Jika ada KHILAFAH
maka aku gak mungkin bayar kesehatan semahal itu, dan kalian tau uang siapa
yang aku pake untuk berobat??? Ya Uang bulanan akulah, mana ada pemerintah
ngasih uang saku padaku. Dan mana mungkin juga SBY membiayai kesehatan aku.
Benar
teman, hanya islamlah yang akan menyejahterakan kita, mulai dari gratis
pendidikan, kesehatan dan keamanan. Tak perlu bayar mahal untuk kesehatan tapi
gratis, tak perlu bayar mahal satpam untuk menjaga rumah kalian. Tapi KHILAFAH bisa
menyelesaikan itu semua. Dengan diterapkannya
syari’at islam dalam naungan KHILAFAH ala minhajnubuah..maka dari itulah mulai
dari sekarang kita belajar islam dan mendakwahkan ke penjuru dunia.
Oke
sudah dulu ya, lain kali kita sambung, tentunya dengan cerita unik berbeda
lainnya.
BYE…BYE..nafsiah
zahirah.P 24 januari 2014 sore hari diasrama akhwat STEI Hamfara :)
No comments:
Post a Comment