Monday 20 January 2014

SEJARAH MUNGKIN BERULANG

Saat matahari di ufuk timur mulai memancarkan cahayanya yang penuh kehangatan menyapa bumi dan segala isinya. Di saat itu pula manusia sebuk dengan aktivitas masing-masing,  berbagai macam hal yang bisa dilakukan. Ada yang mengisi hari-harinya hanya dengan aktivitas rutinnya yang sudah terjadwal di time tablenya, ada pula mengisinya dengan, sekolah, tidur, makan dan main, dan ada pula yang mengisi hari-harinya dengan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar  tanpa tertinggal aktivitas domestiknya yaitu di rumah dan tidak ketinggalan pula ada manusia yang mengisi hari-harinya dengan kesia-sian misalnya membuang-buang waktu dengan, berjudi, menggibah, bahkan mendzolimi rakyatnya (bagi seorang pemimpin).
 Banyak hal sebenarnya yang bisa dilakukan dalam kehidupan yang singkat ini, contohnya seperti saya nih, saya seorang mahasiswa yang masih duduk di bangku kuliah yang aktivitasnya adalah belajar, sekaligus saya juga seorang yang aktif di dunia organisasi kemahasiswaan serta juga aktif disalah satu harakah islam, begitulah keseharian saya. Namun juga ada seorang ibu rumah tangga yang setiap harinya melakukan banyak aktivitas seperti beliau tidak hanya mengurusi anak-anaknya, suaminya, membersihkan rumahnya, menyetrika pakaian suami dan anak dan tak luput beliau juga sebagai seorang hamilud dakwah. Aktivitas yang dilakukan oleh seorang ibu ini cukup menguras tenaga dan fikiran yang tidak semua orang bisa melakukannya. Bagaimana tidak, menjadi seorang ibu sekaligus pengatur rumah tangga serta menjadi hamilud dakwah adalah aktivitas yang cukup besar dan luar biasa, untuk melakukannya membutuhkan manajemen waktu yang luar biasa pula, harus bisa membagi waktu untuk suami, anak-anak, dakwah dan membersihkan rumah. Sungguh aktivitas seorang ibu ini adalah aktivitas yang mulia yang menjalaninya harus dilakukan secara sabar, ikhlas dan hanya mengharap ridho-Nya saja. 
Begini pulalah aktivitas seorang sahabiyah pada masa ketika islam masih Berjaya di muka bumi bahkan sepertiga dunia dilingkupi oleh islam. yang ketika itu semua aktivitas kehidupan diatur berdasakan islam. tidak ada satupun permasalahan yang tidak diselesaikan berdasakan islam, bahkan menurut sumber yang pernah penulis baca, tapi lupa buku apa hehe, maklum sayakan manusia yang tak luput dari khilaf dan lupa. Dikatakan di buku itu pada masa kejayaan islam 13 abad lamanya  bahwa permasalahan yang terjadi hanya 114 kasus saja, coba anda bayangkan dalam waktu 1.300 tahun lamanya yang terjadi hanya 114 kasus, ini bukan waktu yang singkat tentunya, bila kita bandingkan dengan sekarang 1 hari saja ada berapa puluh bahkan ratusan kasus yang terjadi di Indonesia saja??? Saya kira sulit menghitungnya karena yang terdeteksi hanya beberapa kasus yang terekspos tetapi ratusan kasus lainnya tidak terekspos ke media. 
Tetapi tidak banyak orang-orang yang mengetahui kejayaan islam pada masa itu, karena barat telah mengubur dalam-dalam sejarah kejayaan umat islam. bahkan mereka membakar karya-karya kaum muslim seperti buku-buku yang ada di perpustakaan Cordova sana. Sehingga wajar banyak umat islam yang tidak tahu agamanya sendiri kalau ternyata pernah Berjaya sekian abad. Namun seiring berjalannya waktu muncullah seorang ulama yang faqih fiddin  beliau adalah syekh Taqiyuddin An-Nabhani yang telah di kirim Allah untuk melakukan perubahan terhadap dunia yang telah kacau ini. Tentunya perubahan yang ingin dilakukan adalah perubahan yang revolusioner yang perubahan itu berasal dari islam, dengan pemikiran islam. 
ini ceritaku, mana ceritamu??? 

9 oktober 2013

2 comments:

  1. Hmm kapan lagi ya hidup bisa se-beautiful seperti dulu? I can't wait :D

    ReplyDelete
  2. you dont just wait, but you must da'wah for ummah..
    you must believe it, kalo kita bakal bisa merasakan kehidupan yg indah itu..ketika khilafah berdiri
    yes, right???

    ReplyDelete