Saat
matahari di ufuk timur mulai memancarkan cahayanya yang penuh kehangatan menyapa bumi dan segala isinya. Di saat itu pula manusia sebuk dengan aktivitas
masing-masing, berbagai macam hal yang
bisa dilakukan. Ada yang mengisi hari-harinya hanya dengan aktivitas rutinnya
yang sudah terjadwal di time tablenya, ada pula mengisinya dengan, sekolah,
tidur, makan dan main, dan ada pula yang mengisi hari-harinya dengan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar tanpa tertinggal aktivitas domestiknya yaitu
di rumah dan tidak ketinggalan pula ada manusia yang mengisi hari-harinya
dengan kesia-sian misalnya membuang-buang waktu dengan, berjudi, menggibah,
bahkan mendzolimi rakyatnya (bagi seorang pemimpin).
Banyak hal sebenarnya yang
bisa dilakukan dalam kehidupan yang singkat ini, contohnya seperti saya nih,
saya seorang mahasiswa yang masih duduk di bangku kuliah yang aktivitasnya
adalah belajar, sekaligus saya juga seorang yang aktif di dunia organisasi
kemahasiswaan serta juga aktif disalah satu harakah
islam, begitulah keseharian saya. Namun juga ada seorang ibu rumah tangga
yang setiap harinya melakukan banyak aktivitas seperti beliau tidak hanya
mengurusi anak-anaknya, suaminya, membersihkan rumahnya, menyetrika pakaian
suami dan anak dan tak luput beliau juga sebagai seorang hamilud dakwah. Aktivitas yang dilakukan oleh seorang ibu ini cukup
menguras tenaga dan fikiran yang tidak semua orang bisa melakukannya. Bagaimana
tidak, menjadi seorang ibu sekaligus pengatur rumah tangga serta menjadi hamilud dakwah adalah aktivitas yang
cukup besar dan luar biasa, untuk melakukannya membutuhkan manajemen waktu yang
luar biasa pula, harus bisa membagi waktu untuk suami, anak-anak, dakwah dan
membersihkan rumah. Sungguh aktivitas seorang ibu ini adalah aktivitas yang
mulia yang menjalaninya harus dilakukan secara sabar, ikhlas dan hanya
mengharap ridho-Nya saja.
Begini pulalah aktivitas seorang sahabiyah pada masa ketika islam masih Berjaya di muka bumi bahkan
sepertiga dunia dilingkupi oleh islam. yang ketika itu semua aktivitas
kehidupan diatur berdasakan islam. tidak ada satupun permasalahan yang tidak
diselesaikan berdasakan islam, bahkan menurut sumber yang pernah penulis baca,
tapi lupa buku apa hehe, maklum sayakan manusia yang tak luput dari khilaf dan
lupa. Dikatakan di buku itu pada masa kejayaan islam 13 abad lamanya bahwa permasalahan yang terjadi hanya 114
kasus saja, coba anda bayangkan dalam waktu 1.300 tahun lamanya yang terjadi
hanya 114 kasus, ini bukan waktu yang singkat tentunya, bila kita bandingkan
dengan sekarang 1 hari saja ada berapa puluh bahkan ratusan kasus yang terjadi
di Indonesia saja??? Saya kira sulit menghitungnya karena yang terdeteksi hanya
beberapa kasus yang terekspos tetapi ratusan kasus lainnya tidak terekspos ke
media.
Tetapi tidak banyak orang-orang yang mengetahui kejayaan islam pada masa
itu, karena barat telah mengubur dalam-dalam sejarah kejayaan umat islam.
bahkan mereka membakar karya-karya kaum muslim seperti buku-buku yang ada di
perpustakaan Cordova sana. Sehingga wajar banyak umat islam yang tidak tahu
agamanya sendiri kalau ternyata pernah Berjaya sekian abad. Namun seiring
berjalannya waktu muncullah seorang ulama yang faqih fiddin beliau adalah
syekh Taqiyuddin An-Nabhani yang telah di kirim Allah untuk melakukan perubahan
terhadap dunia yang telah kacau ini. Tentunya perubahan yang ingin dilakukan
adalah perubahan yang revolusioner
yang perubahan itu berasal dari islam, dengan pemikiran islam.
ini ceritaku, mana ceritamu???
9 oktober 2013
Hmm kapan lagi ya hidup bisa se-beautiful seperti dulu? I can't wait :D
ReplyDeleteyou dont just wait, but you must da'wah for ummah..
ReplyDeleteyou must believe it, kalo kita bakal bisa merasakan kehidupan yg indah itu..ketika khilafah berdiri
yes, right???